Beberapa malam yang lalu saya mendengarkan kultum yang disampaikan oleh salah seorang ustad yang dulu menjadi guru saya di pesantren ar-raudhatul hasanah nama beliau sangat tidak asing lagi dikalangan kami para alumni pesantren nama beliau adalah qosim nursheha dzulhadzi yang sering kami panggil dengan sebutan ustad qosim saat itu dia sedang berada di banda aceh guna mengisi seminar yang diadakan oleh sebuah remaja masjid dan beberapa even organizer, dalam kultum tersebut banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan dan sekarang saya berniat untuk berbagi kepada seluruh pembaca.

Dalam kesempatan tersebut beliau (ustad qosim nursheha dzulhadzi, lc, mm.) Menjelaskan tetang seorang ulama besar yaitu hasan basri yang sangat termashur dengan kezuhudannya, ilmunya yang sangat mendalam dalam agama membuat dia sangat dikenal kedekatannya dengan allah,swt. Terlebih lagi beliau pernah disusui oleh umu salamah istri rasulullah sehingga darah dan jiwa dakwah rasulullah sedikit tidaknya mengalir dalam darahnya hasan basri.

Hasan basri hidup di zaman para tabi’in namun meskipun demikian beliau cukup dekat dengan para sahabat sehingga keimanan beliau sangat terkenal saat itu. Hasan basri sangat taat dalam beribadah, setiap kali beliau beribadah tampak beliau sangat menikmati ibadah tersebut, dia seolah-olah akan mati setelah melaksanaan ibadah tersebut. Sehinga pada suatu saat seorang lelaki datang bertanya kepadanya tentang perihal kekhusyukannya dalam beribadah.
“ya hasan basri, aku melihatmu sangat menikmati setiap ibadahmu kepada allah, apa yang membuatmu sehingga mampu menikmati kehidupanmu dan beribadah dengan begitu khusyu’knya.?
Hasan basri menjawab ada empat alasan kenapa dia mampu menikmati setiap ibadah yang dia lakukan. Dan saat itu beliau menjelaskannya satu persatu.

Alasan yang pertama kenapa beliau mampu beribadah dan menikmati ibadahnya kepada allah, kata hasan basri adalah,
1. Aku tau bahwa rizki ku tidak akan tertukar dengan orang lain, sehingga aku tidak begitu sibuk untuk memikirkan duniaku.

Hal ini hampir sudah selalu kita dengar dari  muballigh kita bahwa rizki sudah allah atur besar kecilnya yang perlu kita lakukan adalah berikhtiar. Pesan hasan basri kepada lelaki tersebut untuk tidak memprioritaskan dunia, jangan sampai kita lupa bahwa semua itu adalah pemberian allah. Kita tidak akan mengkesampingkan ibadah daripada kerjaan kita jika kita menyadari betul bahwa allah lah yang mengatur rizki kita. Dan dengan mengetahui itu kita juga tidak akan terlalu sibuk mengejar dunia. Karena hati akan risau dan gundah jika dunia adalah tujuan akhir dari hidup kita.

Alasan kedua kenapa hasan basri sangat dekat dengan allah kata beliau adalah
2. Aku mengerti betul bahwa amalku tidak akan diwakilkan kepada orang lain, sehingga aku menyibukkan diriku untuk mengumpulkan amal.

Secara logika jika bukan kita sendiri yang mengumpulkan amal kita siapa lagi, kita tidak bisa hanya menunggu doa orang yang masih hidup kepada kita disaat kita sudah meninggal nanti. Inilah yang dipahami oleh hasan basri sehingga beliau sangat khusu’ dan taat kepada allah.

Hal yang ketiga yang membuat beliau sangat dekat dengan allah menurut beliau adalah,
3. Aku tau bahwa allah selalu mengawasi gerak gerikku sehingga aku malu jika allah melihatku sedang bermaksiat.

Jika kita memahami ini dan mengingatnya disetiap gerak gerik kita seperti hasan basri, maka kita akan dapat mengendalikan diri dari berbuat dosa. Karena allah selalu melihat kita bahkan sesuatu yang belum dan sudah terdetak dihati kita allah tau dengan sangat detail melebihi kita sendiri. Jadi apa alasan masih berbuat dosa jika kita mengerti dan mengingat betul bahwa allah selalu mengawasi kita.

Hal yang terakhir yang menjadikan hasan basri begitu taat kepada allah menurut beliau adalah,
4. Aku tau bahwa kematian selalu menungguuku, maka aku selalu mempersiapkan diri kapanpun dan dimanapun.

Hal ini merupakan informasi yang sudah diketahui secara umum. Bahwa kita bisa mati dimana saja, kapan saja dan dengan cara apa saja. Allah menegaskan bahwa setiap yang hidup akan merasakan mati namun allah merahasiakan tiga hal, dimana, kapan dan bagaimana kita meninggalkan dunia ini. Akan timbul pertanyaan kenapa hal itu mesti dirahasiaan? Hal ini dirahasiakn supaya setiap orang selalu mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kematian.


Terima kasih
warungkopirumohkupi
barutulis sekarang di dengar tgl 26 april 2014 di masjid agung almakmur
ditulis tgl 1 mei 2014.
Semoga bermanfaat.

juga di publikasikan di www.semuacoretan.wordpress.com